Senin, 02 Mei 2011

Ilmu-ilmu Bahasa Arab

Ilmu-ilmu Bahasa Arab

Ketika para ahli bahasa Arab merasa khawatir akan tersia-sianya ilmu bahasa Arab setelah terjadinya percampuran mereka dengan orang-orang selain Arab, maka mereka membukukannya di dalam kamus, dan mengembalikan kepada asalnya yang dapat memelihara dari kekeliruan. Dan dan disebutlah pokok tersebut dengan nama : Ilmu-ilmu Bahasa Arab           
" العلوم العربية"
Adapun ilmu-ilmu bahasa Arab adalah ilmu-ilmu yang dengan ilmu itu akan tercapailah terpeliharanya lisa dan tulisan dari kekeliruan-kekeliruan
Ilmu-ilmu bahasa arab itu terdiri dari 13 macam ilmu, yaitu:
  • a.       Ilmu Sharaf
  • b.      Ilmu I’rob (keduanya dihimpun oleh ilmu Nahwu)
  • c.       Ilmu Rasam(tulisan)
  • d.      Ilmu Ma’ani
  • e.      Ilmu Bayan
  • f.        Ilmu Badi’
  • g.       Ilmu ‘Arudl
  • h.      Ilmu Qawafi
  • i.         Menyusun Sya’ir
  • j.        Ilmu Insya’(karang mengarang)
  • k.       Ilmu Khithabah
  • l.         Ilmu Sejarah Kesusastraan
  • m.   Ilmu Matan Bahasa
Adapun yang terpenting dari ilmu-ilmu tersebut di atas adalah ilmu sharaf dan i’rob.
 Sharaf dan I’rob
Kata-kata bahasa Arab mempunyai dua keadaan, yaitu:
a.       Keadaan sendirian (terpisah dari rangkaian kalimat
b.      Keadaan tersusun dalam satu kesatuan kalimat
1.       Keadaan kata-kata Arab ketika berdiri sendiri, yaitu: kata-kata itu menuruti wazan tertentu dan keadaan tertentu pula. Hal tersebut merupakan lingkup dari pada ilmu sharaf.
2.       Keadaan kata-kata Arab sewaktu tersusun dalam satu rangkaian kalimat, dimana harakat/bunyi huruf akhir dari kata-kata Arab itu sesuai dengan yang dituntut oleh jalan orang Arab di dalam perkataan mereka yang  terdiri dari rafa’, hasab, jar dan jazem, atau tetap saja pada satu keadaan/i’rob, tanpa mengalami perubahan.
Pembahasan kedua ini merupakan ruang lingkup pembicara ilmu i’rab(Nahwu).
Sharaf yaitu : Ilmu tentang asal usul kata yang dengan ilmu tersebut dapat diketahui bentuk-bentuk dari kata-kata bahasa arab dan keadaannya, yang bukan i’rab dan bukan bina’.
Ilmu sharaf adalah ilmu yang membahas tentang berbagai kata dari sisi tasrif, i’lal, idghom, dan penggantian huruf. Dan dengan ilmu tersebut kita dapat mengetahui apa yang wajib ada dalam bentuk suatu kata, sebelum kata-kata tersebut tersusun dalam suatu jumlah(kalimat).
Adapun ruang lingkup pembahasannya adalah:
  • a.       Isim yang mutamakkin(yang dapat di i’rab)
  • b.      Fi’il yang dapat ditashrif.
Maka tidak membahas mengenai :
  • a.       Isim-isim mabni
  • b.      Fi’il-fi’il Jamid
  • c.       Huruf-huruf
Dahulu ilmu sharaf itu adalah bagian dari ilmu nahwu. Dan bahwasanya dinamai ilmu nahwu adalah karena dengan ilmu tersebut dapat di ketahui hal ihwal kata-kata bahasa Arab(mengenai mu’rab dan mabni, rafa’, atau nasab dan sebagainya), baik di kala kata-kata itu berdiri sendiri atau di kala berada dalam susunan kalimat.
Sharaf adalah termasuk ilmu yang  terpenting dari ilmu-ilmu bahasa Arab, karena di dalam ilmu sharaf itu terdapat pegangan dalam menetapkan bentuk-bentuk kata, mengetahui bentuk tashghirnya, menisbatkan kepadanya, mengetahui bentuk jamak qiyasy, sama’iy dan penyimpangan, dan mengetahui lafal yang sunyi dari i’lal atau idgham, atau dan yang lainnya, dari poko-pokok yang wajib diketahui oleh setiap sastrawan dan orang alim, karena takut terjerumus ke dalam kesalahan-kesalahan, dimana sebagain besar dari mereka (orang-orang yang beradab) telah terjerumus ke dalam kesalahan tersebut, yaitu orang yang tidak mendapatkan bagian dari ilmu yang agung dan bermanfaat ini.
Adapun i’rab ( ilmu nahwu) adalah ilmu tentang pokok-pokok yang denganya dapat diketahui hal ihwal kata-kata bahasa arab dari segi i’rab dan bina’nya, yaitu dari sisi apa yang dihadapinya dalam keadaan kata-kata itu disusun.
Di dalamnya kita mengetahui apa yang wajib terjadi dari harakat akhir dari suatu kata, dari rafa’ atau nasab, atau jar atau jazem, atau tetap saja pada suatu keadaan setelah kata tersebut tersusun di dalam satu kalimat.
 Dalam mengetahui ilmu nahwu adalah satu kepastian bagi setiap orang yang ingin betul dalam menulis, berpidato dan mempelajari sejarah kesusastraan.

1 komentar:

apa tidak ada referensi dalam bahasa indonesia tentang ilmu qawafi

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites